artikel
berita

| Kadek K dan Nadya S

Sekilas Tentang Meteorologi

												

Meteorologi berasal dari bahasa yunani “meteorologia” yang berarti mempelajari benda-benda angkasa. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena di atmosfer, seperti pergerakan angin, awan, dan uap air yang sangat berpengaruh terhadap pola cuaca. Pertama kali, meteorologi diperkenalkan pada tahun 340 SM, ketika Aristotle, seorang ilmuwan asal yunani, menulis buku “Meteorologica” yang berisi tentang rangkuman meteorologi. Pengamatan cuaca dilakukan secara manual hingga pada abad ke-17 dan 18, dimana termometer dan barometer ditemukan. Pada abad ke-19, peneliti mulai melakukan pengamatan cuaca secara rutin dan dikirim melalui telegraf. Abad ke-20 dan 21, teknologi untuk pengamatan dan pengiriman data semakin berkembang seperti menggunakan satelit dan radar cuaca. Terdapat enam parameter utama yang mempengaruhi cuaca, yaitu suhu, tekanan, angin, kelembaban, hujan, dan awan. Dengan data-data dari parameter tersebut, ahli meteorologi membuat prakiraan cuaca. Kecanggihan teknologi membuat data-data tersebut bisa digabungkan dengan data citra satelit dan radar cuaca sehingga dapat menghasilkan prakiraan cuaca yang lebih akurat. Hasilnya dapat berupa peta prakiraan curah hujan. Meteorologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Meteorologi membantu memprediksi kondisi cuaca untuk kelancaran kegiatan dalam berbagai bidang, seperti pembangunan, transportasi, hingga ekonomi. Salah satu contohnya adalah dalam dunia penerbangan. Pilot harus mengetahui kondisi cuaca pada lintasan yang dilalui pesawatnya untuk menghindari kecelakaan pesawat yang dapat diakibatkan oleh cuaca buruk. Orang-orang yang bepergian jauh juga perlu mengetahui kondisi cuaca apa yang akan dialami selama perjalanannya, sehingga aktivitas yang direncanakan tidak terhambat oleh cuaca yang tidak terduga.